Sabtu, 09 April 2011

0 komentar
VISI DAN MISI UPT PERPUSTAKAAN UMUM
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN LEBAK

V I S I

Terdepan dalam mewujudkan budaya baca agar terbebas dari kebodohan, keterbelakangan, ketertinggalan arus informasi dan ilmu pengetahuan dalam pelaksanaan otonomi daerah dan dalam memasuki era globalisasi dan era informasi melalui peningkatan pelayanan Perpustakaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa untuk kesejahteraan masyarakat.

M I S I

  1. Mencerdaskan kehidupan bangsa pada umumnya dan masyarakat Kabupaten lebak pada khususnya.
  2. Mendorong dan memotivasi tumbuh dan berkembangnya, semangat dan minat baca masyarakat Kabupaten lebak.
  3. Meningkatkan peran serta/partisipasi dan kontribusi masyarakat kabupaten lebak dalam upaya mengembangkan dan memberdayakan perpustakaan.
  4. Memberi layanan perpustakaan ke desa terisolir dan terpencil melalui perpustakaan keliling.
  5. Melembagakan sikap masyarakat kabupaten Lebak untuk gemar membaca.
  6. Meningkatkan ketersediaan bahan pustaka sesuai kebutuhan Pemustaka sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
  7. Peningkatan Sumber Daya Manusia pengelola Perpustakaan secara profesional
  8. Peningkatan pelayanan Perpustakaan secara prima
  9. Peningkatan sistem pelayanan Perpustakaan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
  10. Peningkatan sarana dan prasarana perpustakaan.

Jumat, 08 April 2011

MUSRENBANGNAS

0 komentar

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) adalah perwujudan prinsip-prinsip perencanaan yang mengetengahkan partisipasi masyarakat atau konsultasi publik dalam proses penyusunan kebijakan pemerintah, serta prinsip-prinsip koordinasi perencanaan kebijakan, program, dan kegiatan pemerintah dalam dua arah: top-down (dari Pemerintah Pusat ke pemerintah daerah) dan bottom-up (dari aspirasi daerah ke Pemerintah Pusat), sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

Presiden Buka Musrenbangnas 2010

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2010 yang dihadiri 2.000 peserta terdiri dari para kepala daerah seluruh Indonesia, menteri kabinet, dan kepala lembaga pemerintah non departemen.

Pembukaan Musrenbangnas yang diadakan untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2011 dimulai pukul 10.00 WIB di Auditorium Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu.

Tema Musrenbangnas 2010 yang diselenggarakan pada 28 April-1 Mei 2010 adalah "Percepatan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkeadilan Didukung Pemantapan Tata Kelola dan Sinergi Pusat-Daerah".

Tema tersebut dijabarkan ke dalam 11 prioritas pembangunan nasional pada 2011 yaitu reformasi birokrasi dan tata kelola, pendidikan, kesehatan, penanggulangan kemiskinan, ketahanan pangan, infrastruktur, iklim investasi dan usaha, energi, lingkungan hidup dan bencana, daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan pascakonflik, serta kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi.

Hasil dua kali rapat kerja Presiden dengan para Gubernur seluruh Indonesia di Cipanas dan Tampaksiring menjadi bahan masukan penyusunan rancangan kerja kementerian lembaga dan RKP Tahun 2011 (Inpres I/2010 tentang Percepatan Pembangunan Nasional, serta Inpres 3 Tahun 2010 tentang program pembangunan berkeadilan meliputi evaluasi program pro rakyat).

Musrenbangnas 2010 diselenggarakan untuk menyempurnakan RKP 2011 menjadi rancangan akhir RKP 2011 dengan mengacu pada naskah Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional 2010-2014 yang mulai diimplementasikan pada tahun 2010 serta melakukan sinkronisasi dan penyempurnaan rancangan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga 2011 menjadi rancangan akhir rencana kerja 2011 dengan memperhatikan prioritas pembangunan yang tertuang dalam rancangan RKP 2011 serta prioritas dan aspirasi daerah sesuai kesepakatan hasil Musrenbang Provinsi.

Selain itu diharapkan juga dapat dilakukan sinkronisasi program, kegiatan pokok, lokasi kegiatan, dan pagu anggaran yang disusun oleh Kementerian/Lembaga yang bersifat penting dan mendesak untuk segera dilaksanakan.

Musrenbangnas juga dilaksanakan untuk memperkuat koordinasi dan sinergi kebijakan pemerintah, baik melalui kerangka regulasi dan kerangka anggaran yang bersumber dari dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan serta dana perimbangan agar terwujud penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.

Pemerintah dalam Musrenbangnas mengharapkan masukan dari Kementerian dan Lembaga serta Pemerintah daerah untuk menyempurnakan rancangan RKP 2011 dan rancangan Rencana Kerja Kementerian dan Lembaga 2011.

Kesepakatan diperoleh dalam Musrenbangnas akan ditindaklanjuti melalui forum Rakorpus II Pasca Musrenbangnas untuk mempertajam sasaran bidang dan wilayah dalam rancangan akhir RKP 2011 sebelum ditetapkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) tentang RKP 2011.

Setelah memberikan sambutan pada acara pembukaan, Presiden Yudhoyono direncanakan menyerahkan buku "Memelihara Momentum Perubahan: Evaluasi Lima Tahun Pelaksanaan RPJMN 2004-2009" dan buku pegangan 2010 "Penyelenggaraan Pemerintah dan Pembangunan Daerah: Memperkuat Sinergi antara Pusat dan Daerah dan Antar daerah".

Buku diserahkan kepada tiga perwakilan yaitu Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo selaku Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), Bupati Pacitan Sujono selaku Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), dan Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra selaku Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI).(D013/A024)

Musrenbangnas 2012 pahami rakyat
Warta
WASPADA ONLINE

BANDA ACEH - Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, menegaskan bahwa program pembangunan, yang kini dibahas dalam musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbangnas) 2011, harus memahami aspirasi rakyat.

"Hasil pembangunan harus bersifat inklusif dan berkeadilan untuk dinikmati masyarakat Aceh," ujarnya, sore tadi.

Untuk itu, imbuhnya, upaya penyusunan program pembangunan Aceh 2012 harus memahami permasalahan yang dihadapi masyarakat.

"Karena itu, prioritas pembangunan Aceh 2012 adalah melanjutkan pembangunan infrastruktur terpadu dan strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi," kata Irwandi.

Pertumbuhan ekonomi yang diharapkan berbasis pertanian (agroindustri), pertambangan dan pariwisata secara berkelanjutan. "Itu penting karena ke depan, secara bertahap ketergantungan Aceh pada sektor migas harus terus dikurangi," kata Irwandi Yusuf.

Upaya lain untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, Gubernur mengarapkan melalui penciptaan lapangan kerja seluas-luasnya, peningkatan sumber daya manusia terampil melalui peningkatan mutu pendidikan kejuruan, dan pelatihan praktis di balai latihan kerja.

Selanjutnya melalui pembentukan kelompok usaha masyarakat bagi penambahan pendapatan keluarga, tindak lanjut dan penyempurnaan program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA), serta peningkatan bantuan keuangan dengan prioritas pada usaha produktif.

"Semuanya itu bertujuan agar tahapan pembangunan selama lima tahun ini benar-benar dirasakan dan berdaya guna bagi masyarakat," kata Gubernur Irwandi Yusuf.

Apa Bedanya RKP dan Musrenbangnas?
AKARTA, KOMPAS.com- Hari ini, Senin (10/1/2011), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar rapat kerja pemerintah untuk membahas program pembangunan 2011. Lantas apa bedanya RKP dengan Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) yang rutin diadakan setiap tahunnya oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas?
<a href='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=a3126491&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=951&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a3126491' border='0' alt='' /></a>

Maklumlah, dari jumlah banyaknya peserta, baik di RKP maupun di Musrenbanngnas, hampir sama saja, yaitu sekitar 1.300 orang, yang berasal dari kementerian dan jajaran pemerintah provinsi dan daerah.

Dari sisi agenda yang dibahas juga hampir sama di acara tersebut, yakni seputar program kerja pemerintah dan APBN. Namun, menurut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, RKP-- yang digagasnya-- dan Musrenbangnas-- yang rutin diadakan Bappenas-- merupakan dua acara yang berbeda jauh.

"Kita berkumpul di RKP ini adalah agar kita ingin tahun 2011 ini lebih baik dari tahun lalu. Sebab, persoalannya sekarang ini jauh lebih kompleks. Hal itu bisa dicapai jika program kerja pemerintah secara keseluruhan bisa diselesaikan dengan baik," ujar Presiden Yudhoyono, saat membuka RKP di Jakarta Convention Centre.

Presiden menegaskan, forum ini berbeda, dan bukan forum seperti Musrenbangnas seperti yang dikenal. "Tiap tahun ada forum Musrenbanngnas. Forum itu dirancang untuk memikirkan dan melaksanakan pembangunan tahun berikutnya. Jadi, jika April ada Musrenbangnas, maka sebagian besar dari Saudara yang hadir ini akan bertemu lagi untuk membahas rencana kerja pemerintah 2012 dan rancangan APBN 2012," kata Presiden.

Presiden menambahkan, forum RKP ini akan ditradisikan setiap tahun. Tujuannya. untuk menyelaraskan langkah menyukseskan program kerja pemerintah tahun berjalan. "Saya ajak bersama-sama sukseskan program pembangunan kita," kata Presiden.

Utamanya, tambah Presiden, jika dalam RKP, forum mengajak bersama seluruh peserta untuk menyukseskan pembangunan ini. "Nanti di akhir RKP ini, akan ada direktif dan instruksi," papar Presiden lagi.





Rabu, 06 April 2011

0 komentar

INISIASI 4

BAHASA INDONESIA

Saudara mahasiswa, dalam ranah ilmu pengetahuan, karya ilmiah populer dimaknai sebagai suatu bentuk karya yang ditujukan untuk masyarakat umum, sedangkan karya ilmiah ditujukan untuk kaum profesional. Ada batasan hal yang lebih khusus terkait dengan kandungan tulisan ilmiah populer sebagai sebuah tulisan yang bersifat ilmiah, yaitu gaya dan cara penulisan dan penuturannya yang mudah dimengerti. Hal ini berbeda dengan karya sastra yang lebih mengutamakan unsur estetika, sehingga kosa kata yang digunakannya pun cenderung membingungkan dan berbunga-bunga.

Ada beberapa macam karya ilmiah, antara lain laporan praktikum atau laporan buku, kertas kerja atau makalah, skripsi, tesis, disertasi, serta textbook. Adapun ciri-cirinya antara lain berisi fakta empiris yang sudah teruji dan dapat diuji kebenarannya, tidak subjektif, tidak mengandung unsur spekulatif dan bersifat sensasional, memerlihatkan kerja nalar dan bersifat analitis, mampu menjelaskan 'mengapa' dan 'bagaimana' sesuatu yang disajikan itu terjadi, serta bahasannya tidak menyimpang atau melebar dari pokok/tema tulisan.

Bentuk tulisan ilmiah populer, antara lain dapat berupa:
a. deskriptif-naratif, yaitu suatu bentuk tulisan yang bersifat ringan dan tidak membutuhkan rasa penasaran pembaca. Dan isinya pun dapat dinikmati secara rileks. Misalnya, tulisan yang dimuat oleh surat kabar seperti koran, majalah wanita, atau majalah keterampilan;

b. deskriptif-ekspositoris, yaitu suatu tulisan yang menyuguhkan kupasan tulisan secara mendalam. Misalnya, tulisan tentang riwayat penemuan atau sejarah terjadinya sesuatu secara historis, atau proses pembentukan sesuatu. Dalam tulisan ini dapat dimuat juga hal-hal yang terkait penjelasan yang berkenaan dengan aspek 'mengapa' dan 'bagaimana'. Contoh tulisan yang memuat hal-hal tersebut adalah sajian pada majalah Intisari, Tempo, atau Trubus.

c. deskriptif-argumentatif, yaitu tulisan yang menyuguhkan masalah yang disertai dengan cara pemecahan masalahnya. Misalnya, tulisan pada media berupa jurnal penelitian.

Saudara mahasiswa, tentu Anda sudah pernah membaca karya media tercetak bukan? Silakan Anda coba menyebutkan jenis-jenis karya ilmiah dan nonilmiah yang pernah Anda ketahui. Selamat belajar dan semoga sukses.

INISIASI 4

KERJASAMA DAN JARINGAN PERPUSTAKAAN

Kerjasama perpustakaan perguruan tinggi

Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi Dirjen Dikti membangun sistem jaringan komputer. Pada tahun 1988 dibentuk Inter-university Computerized Network (UNINET), dan pada tahun 2006 dibentuk Indonesian Higher Eduication Network ( INHERENT).

1. Inter-university Computerized Network (UNINET),

Tujuan utama dibentuknya jaringan ini adalah untuk menghubungkan ke 45 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dibawah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. UNInet terutama dirancang untuk mendukung kerjasama dalam pendidikan, penelitian, dan pengelolaan pendidikan tinggi di Indonesia.

Dalam pengembangannya, UNInet juga akan terhubung ke lembaga-lembaga lainnya yang relevan serta dengan jaringan-jaringan komputer lain, baik nasional maupun internasional. Indonesia merupakan negara ketiga di Asia yang memiliki jaringan antar kampus semacam ini setelah Jepang dan Korea Selatan. Serupa dengan jaringan komputer lainnya, UNInet mempunyai potensi untuk membantu peningkatan produktivitas para pemakainya, terutama masyarakat akademis di Indonesia.

Fasilitas yang Tersedia untuk Para Pemakai

UNInet menyediakan fasilitas bagi para pemakainya guna saling berkomunikasi melalui paket-paket perangkat-lunak yang dikembangkan dalam rangka:

  • Layanan pesan elektronis, yang memungkinkan para pemakai untuk mengirim dan menerima pesan-pesan elektronis ke/ dari setiap pemakai lain pada UNInet dan jaringan-jaringan lainnya yang terhubung.
  • Pelayanan diskusi elektronis, yang menyediakan forum bagi sejumlah pemakai untuk bersama-sama mendiskusikan topik-topik yang menjadi perhatian bersama. Sistem ini melakukan pelayanan secara tersebar, tanpa komputer pusat seperti pada fasilitas diskusi lainnya. Setiap pemakai cukup menghubungi sebuah komputer lokal dilembaganya sendiri.
  • Fasilitas pemindahan berkas, memungkinkan pemakai untuk memindahkan berkas dari satu komputer kekomputer lainnya.
  • Penggunaan sistem jarak jauh secara interaktif, suatu fasilitas yang memungkinkan pemakai untuk mengakses host-host (jarak-jauh) lain yang dihubungkan ke jaringan. Fasilitas ini hanya dapat digunakan secara terbatas, karena biaya telekomunikasi yang sangat tinggi.
  • Pengerjaan tugas-tugas pada komputer secara jarak jauh. Pada awalnya hal ini membatasi pemakai untuk mengengsekusi perintah pada sistem jarak jauh.

Simpul-simpul UNInet

Untuk tahap pertama, pengembangan UNInet dipusatkan pada pengembangan hubungan kedelapan simpul.

Sub-jaringan telekomunikasi yang menghubungkan kedelapan simpul tersebut dijalankan pada 1200 bit/detik dengan fasilitas dari PERUMTEL sebagai berikut :

  • Universitas Indonesia, Jakarta (Sirkit-Sewa SKDP, X.25 dan X.28).
  • Institut Teknologi Bandung, Bandung (Sirkit-Sewa SKDP, X.28-belum terpasang).
  • Universitas Gadjahmada, Yogyakarta (Sambungan Dial-up SKDP)
  • Institut Teknologi Surabaya, Surabaya (Sambungan Dia-lup SKDP)
  • Universitas Hasannudin, Ujung Pandang (Sambungan Dial-up SKDP- belum terpasang).
  • Universitas Terbuka, Pondok Cabe, Jawa Barat (Sambungan Data melalui Telepon).
  • Institut Pertanian Bogor, Bogor (Sambungan Data melalui Telepon - belum terpasang).
  • Ditjen Dikti Depdikbud, Jakarta (Sambungan Data melalui Telepon - belum terpasang).

Disamping simpul-simpul diatas juga dioperasikan hubungan dengan Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) di Jakarta dan dalam waktu dekat dengan Laboratorium Data, Pusat Penelitian dan Pengembangan PERUMTEL di Bandung.

DISKUSI

Jelaskan masalah-masalah dalam Pengembangan UNInet

INISIASI 4

KERWARGANEGARAAN

Ketahanan nasional dalam era globalsisasi

Istilah globalisasi menunjukkan gejala menyatunya kehidupan manusia di planet bumi ini tanpa mengenal batas-batas fisik-geografik dan sosial yang kita kenal sekarang ini. Globalisasi berkembang melalui proses yang dipicu dan dipacu oleh kemajuan pesat “revolusi” di bidang teknologi komunikasi atau informasi, transportasi dan perdagangan yang dikenal dengan istilah Triple T.
Pemikiran Naisbitt menyatakan menyatunya kehidupan di dunia (globalisasi) disertai dengan munculnya berbagai paradoks (kondisi pertentangan). Dikhawatirkan “globalisasi” akan menghilangkan negara bangsa (nation state)? Disisi lain globalisasi haruslah dipandang sebagai suatu “peluang” (oportunity) untuk meningkatkan, mengembangkan, dan memperkokoh bangsa, agar sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang telah maju. Untuk itulah, diperlukan Tannas yang tangguh bagi bangsa Indonesia di Era Globalisasi.
Globalisasi merupakan suatu pengertian ekonomi. Konsep globalisasi baru masuk kajian dalam universitas pada tahun 1980-an, pertama-tama merupakan pengertian sosiologi yang dicetuskan oleh Roland Robertson dari University of Pittsburgh.
Pada prinsipnya, proses globalisasi ada yang bertujuan intensional dan ada pula yang impersonal. Proses globalisasi yang intensional dapat dilihat misalnya pada kegiatan perdagangan dan pemasaran, sedangkan proses globalisasi yang impersonal dapat kita lihat, misalnya dalam gerakan fundamentalis, agama dan kecenderungan-kecenderungan pasar yang agak sulit untuk dijelaskan sebab-musababnya, misalnya mundurnya mobil buatan Amerika di pasaran dunia dewasa ini.
Globalisasi menyebabkan “bazar global” karena dunia sebenarnya telah merupakan pasaran bersama dengan adanya alat-alat komunikasi serta entertainment global melalui jaringan TV, internet, film, musik maupun majalah-majalah maka dunia dewasa ini telah merupakan suatu pasar yang besar (global cultural bazaar). Bahwa dunia telah menjadi satu pasar, dapat kita lihat gejalanya di kota-kota besar di Indonesia, dengan menjamurnya mal-mal yang dibanjiri produk luar negeri.
Dewasa ini kita juga melihat bahwa suatu produk tidak lagi dihasilkan di satu negara, tetapi komponen-komponennya telah dibuat di berbagai negara karena pertimbangan-pertimbangan bisnis yang lebih menguntungkan. Produk Boeing, Toyota, Mitsubisi, General motor merupakan contoh desentralisasi dalam produksinya. Sementara itu, proses produksi juga berkembang menjadi produksi massal (mass production) yang memungkinkan penekanan harga sehingga dapat dijual lebih murah.
Pesatnya kemajuan bisnis juga didorong oleh apa yang disebut uang global (global money) yakni credit card. James Champy penulis terkenal Reengineering The Corporation, menyatakan selera konsumen sangat menentukan dalam transformasi global.
Menurut Champy, lingkungan yang mampu menghadapi tantangan masa depan adalah Pertama, lingkungan yang merangsang pemikiran majemuk yang peka terhadap keinginan konsumen. Kedua, untuk memenuhi selera pasar “konsumen”, diperlukan manusia-manusia yang menguasai ilmu dan keterampilan tertentu serta menjalankan instruksi pimpinan dengan penuh tanggung jawab. Ketiga, masyarakat masa depan merupakan masyarakat “meritokrasi”, yaitu masyarakat yang menghormati prestasi daripada statusnya dalam organisasi. Keempat, lingkungan yang menghormati seseorang yang dapat menuntaskan pekerjaannya dan bukan berdasarkan kedudukannya di dalam organisasi. Inilah transformasi perusahaan yang menggambarkan pula transformasi kebudayaan manusia.
Nilai-nilai positif dari globalisasi (kesejagatan) mempunyai dimensi-dimensi baru yang tidak dikenal sebelumnya seperti kriminalitas internasional, pembajakan dan terorisme internasional, penyakit baru yang dengan cepat menyebar ke seantero dunia. Transformasi ini berjalan dengan menghadapi tantangan sebagaimana dikatakan oleh John Naisbitt, globalisasi mengandung berbagai paradoks.
Menurut Kartasasmita (1996) transformasi global ditentukan oleh dua kekuatan besar yang saling menunjang, yaitu perdagangan dan teknologi. Perdagangan akan berkembang begitu cepat dan mengubah pola-pola kehidupan manusia. Pola-pola kehidupan itu ditanggung oleh kemajuan teknologi yang telah mengubah bentuk-bentuk hubungan antarmanusia dengan lebih cepat, lebih intensif, dan lebih beragam. Transformasi bukan berjalan tanpa tantangan.

John Naisbitt mengatakan globalisasi mengandung berbagai paradoks, di antaranya berikut ini.
1. Budaya global vs Budaya lokal
2. Universal vs Individual
3. Tradisional vs Modern
4. Jangka Panjang vs Jangka Pendek
5. Kompetisi vs Kesamaan kesempatan
6. Keterbatasan akal manusia vs Ledakan IPTEK
7. Spiritual vs Material

Akibat hubungan bisnis (perdagangan) yang telah menyatukan kehidupan manusia maka timbul kesadaran yang lebih intern terhadap hak-hak dan kewajiban asasi manusia. Sejalan dengan itu, kehidupan demokrasi semakin marak dan manusia ingin menjauhkan diri dari berbagai bentuk penindasan, kesengsaraan, diktator dan perang. Oleh karena itu, liberalisasi dalam bidang ekonomi ini menuntut liberalisasi dalam bidang politik, di mana keduanya harus berjalan seiring dan saling menunjang. Buah pikiran Kenechi Ohmae dalam “Dunia tanpa batas” dimaksudkan dalam bidang bisnis komunikasi dan informasi memang akan menebus batas-batas nation, tetapi tidak dengan sendirinya menghilangkan identitas suatu bangsa. Kontak budaya tidak terelakkan akibat komunikasi yang semakin lancar. Terjadilah relativisasi nilai budaya dan memungkinkan munculnya sinkretisme budaya yang sifatnya transnasional.
Sebagai bangsa Indonesia, dengan berpijak pada budaya Pancasila, untuk menghadapi kekuatan global tersebut, perlu mengetahui kekuatan dan kelemahan yang kita miliki dalam segenap aspek kehidupan (Astagatra). Kekuatan yang kita miliki dalam Astagatra (geografi, sumber kekayaan alam, demografi, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan Hankam) yang harus dipertahankan, ditingkatkan dan dikembangkan, sedangkan kelemahan-kelemahan yang ada hendaknya dapat diatasi dan diubah menjadi kekuatan untuk meningkatkan tannas di dalam menghadapi era globalisasi. Kunci dalam meningkatkan tannas Indonesia adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang menuju kepenguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang dilandasi oleh iman dan takwa (imtaq). Dalam pembangunan nasional yang kita lakukan untuk meningkatkan tannas dilandasi oleh Wasantara. Penerapan pendekatan tannas dalam pembangunan nasional, berarti kita melihat kekuatan dan kelemahan bangsa Indonesia dalam seluruh aspek kehidupan (Astagatra) secara komprehensif integral, membangun secara bersinergi aspek kehidupan bangsa tersebut. Oleh karena itu, dalam pembangunan nasional untuk mencapai tingkat tannas yang kita harapkan di dalam era globalisasi ini diperlukan pengaturan-pengaturan dalam aspek Trigatra dan pancagatra.
Dalam aspek Trigatra diperlukan pengaturan ruang wilayah nasional yang serasi antara kepentingan kesejahteraan dan kepentingan keamanan, pembinaan kependudukan, pengelolaan sumber kekayaan alam dengan memperhatikan asas manfaat, daya saing dan kelestarian. Dalam aspek pancagatra diperlukan pemahaman penghayatan dan pengamalan Pancasila di dalam kehidupan kita berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Penghayatan budaya politik Pancasila, mewujudkan perekonomian yang efisien, pemerataan dan pertumbuhan yang tinggi untuk mencapai kesejahteraan yang meningkat bagi seluruh rakyat, memantapkan identitas nasional Bhinneka Tunggal Ika, dan memantapkan kesadaran bela negara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Diskusikan: Apa pendapat Saudara tentang apa upaya warganegara dan negara dalam menguatkan ketahanan nasional di era globalisasi di Indonesia, apa masalah-masalah yang menghambat penguatan ketahanan nasional dan bagaimana jalan keluarnya? Selamat berdiskusi! salam, tutor

INISIASI 5

KERWARGANEGARAAN

Polstranas
Politik nasional adalah asas, haluan dan kebijaksanaan negara tentang pembinaan serta penggunaan potensi nasional dalam bangnas untuk mencapai tujuan nasional. Politik nasional mencakup politik dalam negeri, politik ekonomi, politik pertahanan dan keamanan. Faktor yang mempengaruhi politik nasional ialah ideologi, ekonomi, sosial budaya dan Hankam.
Stranas adalah “tata cara” untuk melaksanakan politik/kebijaksanaan nasional untuk mencapai sasaran dan tujuan nasional. Kebijaksanaan nasional (National Policies) yaitu rencana alokasi sumber kemampuan bangsa, dari rincian langkah-langkah dan tahapan waktu yang diperlukan untuk mencapai sasaran nasional. Sasaran nasional (National Objectives) yaitu kondisi nyata yang hendak dicapai dengan melibatkan usaha dan sumber kemampuan yang tersedia yang telah ditetapkan melalui kebijaksanaan nasional. Sasaran nasional ini kemudian diwujudkan melalui sejumlah kegiatan nasional (National Commitment). Landasan politik dan strategi nasional ialah Tannas, Wasantara, UUD 1945, dan Pancasila. Sistem perencanaan strategik adalah perangkat untuk mengendalikan seluruh tingkat perencanaan dalam upaya mencapai sasaran nasional. Untuk itu, diperlukan perencanaan strategik guna menghadapi masa depan yang merupakan alternatif strategi terbaik dalam menghadapi ATHG yang mungkin timbul demi membangun kemampuan dan ketangguhan. Polstranas pada hakikatnya adalah kebijaksanaan nasional dalam menentukan cita-cita, tujuan, sasaran, program, dan cara-cara mencapainya.
Wujud Polstranas dalam negara kesatuan Republik Indonesia adalah GBHN yang ditetapkan oleh MPR. Untuk melaksanakan GBHN tersebut MPR menugaskan kepada Presiden/Mandataris MPR. Selain melaksanakan GBHN, MPR menugaskan kepada Presiden/Mandataris MPR menyusun dan menetapkan Repelita. Presiden menetapkan arahan landasan kerja, tugas pokok, dan sasaran untuk melaksanakan GBHN. Lembaga pemerintah departemental dan non-departemental sesuai dengan arahan Presiden menyusun rencana strategik sesuai dengan bidang pembangunan sebagai bahan Repelita untuk kemudian dijabarkan dalam pelaksanaan pembangunan tahunan (APBN).Untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasional tersebut maka dilakukan bangnas secara berkelanjutan (era pembangunan nasional). Bangnas yang berkelanjutan tersebut dibuat secara berjenjang yaitu jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek. Ketiga kategori penjenjangan pembangunan ini berkaitan satu sama lain, di mana pembangunan jangka pendek (tahunan dalam bentuk RAPBN) merupakan implementasi bangnas untuk mencapai arah, sasaran, dan kebijaksanaan pembangunan yang tertuang dalam jangka menengah (Repelita). Demikian pula halnya, Repelita untuk mencapai arah, sasaran dan kebijaksanaan pembangunan pada periode (babakan) pembangunan jangka panjang (PJPT).

Musrenbangnas

Senin (10/1/2011), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar rapat kerja pemerintah untuk membahas program pembangunan 2011. Lantas apa bedanya RKP dengan Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) yang rutin diadakan setiap tahunnya oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas? Maklumlah, dari jumlah banyaknya peserta, baik di RKP maupun di Musrenbanngnas, hampir sama saja, yaitu sekitar 1.300 orang, yang berasal dari kementerian dan jajaran pemerintah provinsi dan daerah.

Dari sisi agenda yang dibahas juga hampir sama di acara tersebut, yakni seputar program kerja pemerintah dan APBN. Namun, menurut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, RKP-- yang digagasnya-- dan Musrenbangnas-- yang rutin diadakan Bappenas-- merupakan dua acara yang berbeda jauh. "Kita berkumpul di RKP ini adalah agar kita ingin tahun 2011 ini lebih baik dari tahun lalu. Sebab, persoalannya sekarang ini jauh lebih kompleks. Hal itu bisa dicapai jika program kerja pemerintah secara keseluruhan bisa diselesaikan dengan baik," ujar Presiden Yudhoyono, saat membuka RKP di Jakarta Convention Centre.

Presiden menegaskan, forum ini berbeda, dan bukan forum seperti Musrenbangnas seperti yang dikenal. "Tiap tahun ada forum Musrenbanngnas. Forum itu dirancang untuk memikirkan dan melaksanakan pembangunan tahun berikutnya. Jadi, jika April ada Musrenbangnas, maka sebagian besar dari Saudara yang hadir ini akan bertemu lagi untuk membahas rencana kerja pemerintah 2012 dan rancangan APBN 2012," kata Presiden.

Presiden menambahkan, forum RKP ini akan ditradisikan setiap tahun. Tujuannya. untuk menyelaraskan langkah menyukseskan program kerja pemerintah tahun berjalan. "Saya ajak bersama-sama sukseskan program pembangunan kita," kata Presiden. Utamanya, tambah Presiden, jika dalam RKP, forum mengajak bersama seluruh peserta untuk menyukseskan pembangunan ini. "Nanti di akhir RKP ini, akan ada direktif dan instruksi," papar Presiden lagi.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memaparkan 10 tantangan yang akan dihadapi Indonesia pada tahun 2011. Apa sajakah?

1. Presiden mengingatkan, dunia kini tengah mengalami inflasi. Harga pangan dan minyak dunia pun diperkirakan meningkat. Presiden meminta pemerintah mengantisipasi hal ini. Jika tidak, diperkirakan kemiskinan dan pengangguran di Indonesia akan meningkat.

2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang dikelola secara pruden dan berkesinambungan tengah menghadapi masalah, yaitu tingginya angka subsidi. Selain itu, perbelanjaan modal juga dinilai belum optimal sehingga pertumbuhan belum mencapai titik optimal.

3. Masih kurangnya infrastruktur, termasuk listrik. Padahal, kata Presiden, infrastruktur dan listrik diperlukan untuk pembangunan.

4. Presiden menilai masih adanya hambatan terhadap iklim investasi di Indonesia, terutama di bidang perizinan dan kepastian hukum. Atas hal ini, Presiden meminta DPR, DPRD, pengadilan negeri dan tinggi, kepolisian, serta pihak terkait lainnya agar memberikan kepastian hukum.

5. Berbagai penyimpangan dan korupsi terus terjadi, baik di pusat maupun daerah. Hal ini termasuk di sektor perpajakan. Presiden meminta agar sektor perpajakan diberikan perhatian. Pasalnya, jika pajak berkurang, penerimaan negara ikut berkurang. Ketika pengeluaran negara meningkat, sementara pendapatan berkurang, kondisi ini mendorong pemerintah untuk berutang.

6. Sejumlah praktik usaha pertambangan dan kehutanan yang masih merusak lingkungan terus terjadi. Presiden pun meminta kepala daerah bersikap lebih keras terhadap perusahaan tambang yang lalai.

7. Fenomena politik uang (money politics) tampak berkembang. "Ini lonceng kematian bagi demokrasi. Jika dibiarkan, ini akan mencederai demokrasi dan martabat bangsa," katanya.

8. Sejumlah kewajiban pelayanan di bidang pendidikan dan kesehatan

9. Perlindungan dan bantuan terhadap tenaga kerja Indonesia masih kurang, baik dari daerah, pusat, dan luar negeri.

10. Presiden menilai sejumlah pemerintah daerah dan jajaran pemerintah pusat belum memiliki kesiapan dan kesiagaan dalam mengatasi bencana alam. "Padahal daerah kita masih rawan dengan bencana," katanya.

Pertanyaan Tugas II:

Silakan Saudar/i menganalisis wacana di atas, dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

1. Apakah hakikat pengertian propenas (program pembangunan nasional) itu sama dengan garis-garis besar haluan negara? Jika berbeda, jelaskan perbedaannya; jika sama jelaskan persamaannya!

2. Apakah hakikat pengertian propenas (program pembangunan nasional) itu sama dengan musrenbang? Jika berbeda, jelaskan perbedaannya; jika sama jelaskan persamaannya!

3. Apakah propenas (program pembangunan nasional) terkait dengan politik strategi nasional? Jelaskan !

JAWABAN TUGAS DIKETIK DALAM FORMAT KERTAS A4; SPASI 1,5; JENIS HURUF ARIAL DENGAN FONT ATAU UKURAN 11.

INISIASI 4

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

KOMUNIKASI NON-VERBAL

Saudara mahasiswa, komunikasi non verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi, yang pada umumnya digunakan untuk memperkuat ata memperjelas pesan-pesan verbal. Sebagai contoh: Tuti meyampaikan informasi kepada Ana, sahabatnya, bahwa dia telah putus dengan pacarnya, selama menyampaikan informasi tersebut air mata tuti selalu teruari, sehingga Ana tahu bahwa tuti sangat sedih atas kondisinya saat ini. Airmata yang dikeluarkan Tuti merupakan bentuk komunikasi nonverbal yag mengindikasikan bahwa dia sangat sedih.

Dari ilustrasi di atas tampak bahwa komunikasi non verbal tidak bisa dipisahkan dari setiap kegiatan komunikasi yang kita lakukan. Dalam bahasan modul 6 kegiatan belajar 2 telah dijelaskan bahwa sebagai salah satu bentuk kegiatan komunikasi, komunikasi non verbal memiliki ciri:

1. selalu ada dalam kehidupan nyata sehari-hari. Artinya bahwa setiap gerak kehidupan kita selalu didiringi dengan kegiatan komunikasi non verbal. ekspresi wajah kita, gaya bicara kirta, gerakan tangan dan kaki kita semuanya menggambarkan kegiatan komunikasi non verbal.

2. tidak mungkin tidak kita komunikasin. Hal tersebut menunjukkan bahwa direncanakan atau tidak, disengaja atau tidak komunikasi non verbal selalu kita komunikasikan.

3. terikat oleh budaya. Artinya bahwa komunikasi non verbal dipengaruhi oleh budaya dari masing-masing orang yang melakukan kegiatan komunikasi. Hal tersebut menyebabkan terjadinya perbedaan makna antara satu orang dengan orang lain yang memiliki latar belakang berbeda terhadap suatu perilaku non verbal. sebagai contoh anggukan kepala bagi orang Indonesia diartikan sebagai tanda setuju, sedangkan angguukan kepala pada orang jepang diartikan sebagai tanda penghormatan.

4. dapat mengungkapkan perasaan dan sikap seseorang. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi non verbal bisa mewakili seseorang dalam mengekspresikan apa yang ada dalam hatinya yang mungkin tidak terungkap melalui pesan verbal. misalnya kita sedang marah dengan teman kita, namun kita tidak berani mengatakannya hanya raut muka kita yang tampak cemberut.

5. memodifikasi pesan verbal. dalam hal ini komunikasi nverbal diartikan sebagai penguat atau pelengkap komunikasi. Misalnya kita berkata pada anak kita “ Ibu marah sekali melhat perilakumu seperti itu” ketika kita mengatakan hal tersebut diiringi intonasi yang keras, sehingga anak kita tahu bahwa ibunya benar-benar sedang masrah.

Saudara mahasiswa, silahkan Anda berdiskusi mengenai komunikasi non verbal di halaman forum ini.

saya ingatkan kembali, tuton matakuliah Pengantar Ilmu Komunikasi (SKOM 4101) telah masuk minggu ke 4. Tingkatkan terus partisipasi aktif Saudara dalam kegiatan tutorial ini.

INISIASI 4

PENGANTAR ILMU PERUSTAKAAN

Klasifikasi adalah proses pengelompokkan artinya mengumpulkan benda/entitas yang sana serta memisahkan benda yang sama serta memisahkan benda/entitas yang tidak sama. Berkaitan dengan perpustakaan, klasifikasi didefinisikan sebagai penyusunan sistematik terhadap buku dan materi perpustakaan lain, catalog atau entri indeks berdasarkan subjek, dalam cara paling berguna bagi mereka yang membaca atau mencari informasi. Fungsi dari klasifikasi adalah (1) sebagai gawai penyusunan buku di rak dan (2) sebagai sarana penyusunan entri bibliografis dalam katalog tercetak, bibliografi dan indeks dalam tata susunan sistematis.

Sedangkan tujuannya adalah untuk membantu pemakai mengidentikan dan melokalisasi sebuah materi perpustakaan berdasarkan nomor panggil dan mengelompokkan semua materi perpustakaan sejenis menjadi satu. Secara lebih khusus tujuan klasifikasi perpustakaan adalah untuk (1) menghasilkan urutan yang bermanfaat, (2) penempatan yang tepat, (3) penyusunan mekanis, (4) tambahan materi perpustakaan baru dan (5) penarikan materi perpustakaan dari rak.

Materi perpustakaan mencakup sejumlah besar subjek. Untuk membentuk subjek kompleks digunakan pendekatan hierarkis dan faset. Setiap bagan klasifikasi menggunakan system symbol untuk cirri kelas dan subdivisi kelas. Simbol untuk menunjukkan subjek serta hubugan antarsubjek ini disebut dengan notasi. Nitasi ada yang disebut notasi murni dan notasi campuran .

Materi selanjutnya yag dibahas adalah tentang tajuk subjek yang merupakan sarana lain untuk akses ke isi intelektual sebuah perpustakaan. Tajuk subjek memberikan pendekatan alfabetis secara acak pada konsep yang termuat di koleksi perpustakaan. Klasifikasi dan tajuk subjek merupakan yteknik akses alternative dan membentuk akses ke perpustakaan yang dikenal dengan katalogisasi subjek. Dalam kegiatan pengolahan materi perpustakaan,ada tiga kegiatan yang hasilnya berhubungan langsung dengan pemakai, yaitu deskripsi bibliografis, klafikasi dan penentuan tajuk subjekSatu topik lagi yang dibahas dalammodul 6 adalah tentang thesaurus, yaitu sarana pengawasan kosakata yang dipakai untuk menerjemahkan bahasa sehari-hari ke dalam bahasa indeks. Dilihat dari strukturnya, thesaurus adalah daftar (senerai) kata yang nbertautan satu dengan yang lain secara semantic maupun generic Sebuah thesaurus memiliki 4 tujuan utama, yaitu (1) untuk mengontrol istilah yang digunakan dalam pengindeksan, (2) untuk menjamin melalui penyediaan bahasa terkendali, (3) membatasi jumlah istilah yang diperlukan untuk sebuah dokumen, (4) bertindak sebagai alat bantu penelusuran termasuk temubalik dari system teks bebas.

Apa yang dimaksud dengan konsep dan struktur tajuk subjek dan bagaimana memilih tajuk subjek serta apa perbedaan thesaurus dengan daftar tajuk subjek dan istilah-istilah yang berkaitan dengan thesaurus dan komponen thesaurusdapat Anda baca pada kegiatan belajar 2 dan 3 Modul 6. Jika ada materi yang tidak dimengerti mari kita didiskusikan pada forum diskusi ya …!

Saudara Mahasiswa,
Gunakan forum ini untuk mendiskusikan materi inisiasi keempat ya. Coba Anda jelaskan beberapa jenis klasifikasi.
Tingkatkan terus partisipasi Anda dalam tutorial online ini.
Selamat belajar.

INISIASI 4

PENGEMBANGAN KOLEKSI

PENGADAAN TERBITAN BERSERI

Terbitan berseri merupakan salah satu jenis koleksi perpustakaan yang unik sehingga perlu penanganan khusus didalamnya. Ada 4 jenis utama terbitan berseri. Salah satunya yang berkembanga dengan pesat adalah terbitan berkala, seperti majalah, bulletin, jurnal, dan warta. Pengadaan terbitan berseri mencakup kegiatan seleksi atau pemilihan, pemesanan, dan pembelian. Di samping itu, ada juga proses tukar menukar, permintaan sebagai hadiah, dan penerbitan sendiri baik oleh perpustakaan maupun badan induknya, apabila terbitan berseri itu tidak diperoleh dengan pembelian.

Pengadaan terbitan berkala melalui pembelian/berlangganan dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti melanggan langsung ke penerbit di dalam maupun luar negeri, melanggan melalui agen dalam atau luar negeri, took buku, dan sebagainya. Pertukaran dengan instansi lain merupakan salah satu sumber dalam pengadaan terbitan berkala. Terbitan tersebut merupakan sumber yang sangat potensial sebagai bahan pertukaran.

Prosedur Seleksi Terbitan Berkala :

· Inisiatif seleksi dimulai oleh pengguna baik atas kemauan sendiri maupun atas permintaan pustakawan

· Pustakawan juga perlu bersikap aktif dengan membuat daftar terbitan berkala yang mungkin sesuai dengan kebutuhan pengguna perpustakaan

· Pengusulan menyampaikan usulannya dengan mengisi formulir yang disediakan perpustakaan.

· Formulir disampaikan kepada kepala perpustakaan atau langsung kepada penanggungjawab / petugas pengadaan koleksi.

· Petugas pengadaan selanjutnya melakukan verifikasi

Pertukaran dengan instansi lain juga merupakan salah satu sumber dalam pengadaan terbitan berkala. Terbitan tersebut merupakan sumber yang sangat potensial sebagai bahan pertukaran. Perpustakaan sebagai pusat penyimpanan semua publikasi yang diterbitkan oleh lembaga induk, juga merupakan salah satu cara untuk menambah khasanah koleksi perpustakaan.

INISIASI 4

PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA

Analisis subjek

Mahasiswa D-2 Perpustakaan yang mengikuti tutorial online PUST2134 Pengolahan Bahan Pustaka, selamat bergabung kembali dalam tutorial online tahun 2011.

Untuk pertemuan keempat ini kita akan membicarakan mengenai Analisis subjek.

Analisis subjek merupakan kegiatan sebelum menentukan nomor kelas suatu bahan pustaka. Kegiatan ini sangat penting dilakukan agar bahan pustaka tersebut tidak salah dalam menentukan penempatannya.

Analisis subjek ini membantu menentukan subjek suatu bahan pustaka, kegiatan yang dilakukan adalah mengetahui konsep dan jenis subjek.

1. Jenis konsep

Ada 3 jenis konsep suatu bahan pustaka yaitu:

a. Disiplin ilmu istilah yang digunakan untuk satu bidang pengetahuan yg meliputi subjek bahan pustaka

b. Fenomena benda atau wujud yang menjadi objek kajian dari satu disiplin ilmu. Fenomena terbagi dalam faset-faset antara lain

1) Personality

2) Matter

3) Energy

4) Space

5) Time

c. Bentuk, cara bagaimana suatu subjek disajikan (bentuk fisik, bentuk penyajian dan bentuk intelektual)

2. Jenis subjek

Jenis subjek dikelompokkan menjasi

a. Subjek dasar yang hanya terdiri dari 1 disiplin atau sub disiplin ilmu

b. Subjek sederhana yaitu subjek yang terdiri dari satu faset yang berasal dari satu subjek dasar

c. Subjek majemuk yaitu yang terdiri dari subjek dasar diserta focus-fokus dari dua atau lebih faset

d. Subjek kompleks yaitu bila ada dua atau lebih subjek dasar yang berinteraksi antara satu sama lain

Demikianlah pemaparan materi pertemuan 4, mudah-mudahan dapat dipahami. Apabila kurang paham silakan untuk membaca materi pokok Pengolahan Bahan Pustaka pada modul 4 KB 1. Dan Saudara juga dapat berdiskusi apabila benar-benar belum paham tentang pengolahan bahan pustaka.

Hallo mahasiswa UT, selamat bergabung dalam tutorial online untuk matakuliah Pengolahan Bahan Pustaka (PUST2134). Melalui forum diskusi saya berikan topic diskusi tentang mengapa subjek dalam dokumen/buku perlu dikelompokkan?

Minggu, 03 April 2011

0 komentar

INISIASI 1

PELAYANAN BAHAN PUSTAKA

DASAR-DASAR LAYANAN PERPUSTAKAAN

Kegiatan perpustakaan merupakan kegiatan layanan atau jasa, yang dapat dikelompokkan ke dalam 2 (dua) kelompok layanan, yaitu layanan teknis dan layanan pemakai. Yang dimaksud dengan layanan teknis, adalah kegiatan back office perpustakaan, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan persiapan penyajian bahan pustaka pada pemakai, seperti kegiatan pengadaan dan pengolahan bahan pustaka.

Hakikat Layanan Perpustak
Hakikat layanan perpustakaan adalah pemberian layanan informasi kepada pemakai perpustakaan yang berkaitan dengan:
1. penyediaan segala bentuk bahan pustaka yang dibutuhkan pemakai, baik untuk digunakan di perpustakaan atau di luar perpustakaan;
2. penyediaan berbagai sarana penelusuran informasi yang dapat merujuk pada keberadaan bahan pustaka yang dibutuhkan pemakai, baik yang dimiliki perpustakaan atau di luar perpustakaan.

Tujuan Layanan Perpustakaan
Berpijak pada hakikat layanan perpustakaan di atas, dengan berorientasi kepada pemakai maka layanan perpustakaan diselenggarakan bertujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan informasi pemakai secara tepat dan akurat, yaitu melalui penyediaan bahan pustaka dan penyediaan sarana penelusurannya.

Fungsi Layanan Perpustakaan
Secara umum dapat dikatakan bahwa fungsi kegiatan layanan perpustakaan adalah sebagai jembatan antara bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan dengan pemakai yang membutuhkannya guna mengoptimalisasikan pemanfaatan bahan pustaka/ sumber informasi yang ada. Masing-masing jenis perpustakaan memiliki tujuan penyelenggaraan yang berbeda, demikian pula fungsi layanan perpustakaan. Karena fungsi perpustakaan mendukung tujuan yang telah ditetapkan oleh masing-masing perpustakaan. Beberapa fungsi dari penyelenggaraan layanan perpustakaan, antara lain sebagai berikut:
1. Fungsi rekreasi
2. Fungsi informasi dan penelitian
3. Fungsi pendidikan
4. Fungsi kebudayaan
5. Fungsi deposit dan pelestarian.


Jenis-jenis Layanan Pemakai
Jjenis-jenis layanan pemakai perpustakaan, antara lain sebagai berikut:
a. Layanan Ruang Baca
b. Layanan Sirkulasi Bahan Pustaka
c. Layanan Referens
d. Layanan Akses Internet
e. Layanan Koleksi Audio Visual
f. Layanan Fotokopi
g. Layanan Penelusuran Literatur
h. Layanan Pendidikan Pemakai
i. Layanan Informasi Kilat (Current Awareness Services)
j. Layanan Penyebaran Informasi Terseleksi (Selected Dissemination of Information)
k. Layanan Pembuatan Paket Informasi
l. Layanan peminjaman antar perpustakaan (interlibrary loan services)
m. Layanan penerjemahan
n. Layanan kelompok pembaca khusus (anak, remaja, manula)
o. Layanan perpustakaan keliling
dan lain-lain.

Sistem Layanan Perpustakaan
Ada 2 (dua) macam sistem layanan yang biasa digunakan di perpustakaan, yaitu sistem sistem layanan terbuka dan sistem layanan tertutup. Pengelompokkan ini didasarkan pada kebebasan yang diberikan perpustakaan kepada pemakai dalam menemukan bahan pustaka yang ada di perpustakaan sesuai dengan kebutuhan pemakai.

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menerapkan sistem layanan terbuka atau sistem layanan tertutup, yaitu antara lain:
a. Pertimbangan mengenai keselamatan koleksi;
b. Pertimbangan jenis koleksi dan sifat rentan koleksi. Untuk koleksi audio visual, mikro dan koleksi khusus biasanya diterapkan sistem layanan tertutup;
c. Perbandingan antara jumlah staf, jumlah koleksi, dan jumlah pemakai;
d. Luas gedung perpustakaan;
e. Perbandingan antara jam layanan dan jumlah staf perpustakaan.

Sistem layanan tertutup adalah sistem layanan yang membatasi pemakai untuk melakukan browsing ke jajaran koleksi atau rak penyimpanan bahan pustaka. Dalam sistem ini petugas selalu membantu pemakai dalam mengambil bahan pustaka yang dibutuhkan. Sedangkan dalam sistem layanan terbuka, pemakai diberi kebebasan untuk langsung melakukan browsing sendiri ke jajaran koleksi.

Kelebihan dari sistem layanan tertutup adalah sebagai berikut:
a. jajaran koleksi akan lebih terjaga kerapihannya.
b. kemungkinan terjadinya kehilangan atau kerusakan bahan pustaka lebih kecil.
c. ruangan yang dibutuhkan untuk jajaran koleksi tidak terlalu luas.
d. Sangat sesuai untuk koleksi yang rentan terhadap kerusakan atau bersifat khusus.

Sedangkan kelemahan dari sistem layanan tertutup, antara lain sebagai berikut:
a. pemakai hanya dapat membayangkan fisik dan isi bahan pustaka sesuai dengan keterangan yang tercantum pada katalog;
b. pemakai agak sulit untuk mencari alternatif lain bila dokumen yang diperlukan ternyata tidak sesuai dengan yang dibutuhkan;
c. diperlukan petugas layanan lebih banyak.
d. bila petugas terbatas, sedangkan permintaan cukup banyak maka waktu yang diperlukan pemakai untuk menunggu jadi lebih lama.

Kelebihan dari sistem layanan terbuka, antara lain yaitu:
a. pemakai bebas memilih bahan pustaka yang dibutuhkan langsung pada jajaran koleksi.
b. pemakai dapat menemukan koleksi lain yang sesuai atau menarik minat langsung pada jajaran koleksi sehingga dapat meningkatkan minat baca pemakai.
c. pemakai dapat langsung mencari alternatif lain dengan subjek yang sama pada jajaran koleksi secara cepat.
e. tidak memerlukan petugas yang banyak untuk melayani pengambilan koleksi.

Sedangkan kelemahan dari sistem layanan terbuka, antara lain sebagai berikut:
a. susunan jajaran koleksi menjadi sulit teratur;
b. Kemungkinan bahan pustaka hilang lebih tinggi.
c. Terjadi kerusakan koleksi.

Peraturan dan Tata Tertib Perpustakaan
Untuk menunjang kelancaran dan keteraturan pelaksanaan kegiatan layanan perpustakaan perlu diterapkan peraturan dan tata tertib yang wajib dipatuhi oleh seluruh pemakai perpustakaan dan dijadikan pegangan bagi petugas bagian pelayanan. Peraturan dan tata tertib penggunaan perpustakaan ditetapkan oleh pimpinan perpustakaan yang bersangkutan, dan dikomunikasikan sedemikian rupa sehingga dapat diketahui oleh pemakai dan petugas perpustakaan. Peraturan dan tata tertib tersebut harus dibuat secara singkat, jelas dan sederhana sehingga mudah dimengerti oleh semua pemakai perpustakaan.
Beberapa masalah yang harus dicakup dalam peraturan dan tata tertib tersebut, antara lain:
1. Etika di perpustakaan
2. Keanggotaan perpustakaan
3. Bahan pustaka yang tersedia dan bahan pustaka yang dapat dipinjamkan.
4. Sistem penyelenggaraan perpustakaan, meliputi: peraturan peminjaman, dan peraturan penggunaan fasilitas.
5. Waktu pelayanan dan jam buka perpustakaan.
6. Sanksi dan hukuman bila melanggar peraturan.

Peraturan dan tata tertib yang telah dibuat harus dumumkan agar dapat diketahui oleh seluruh pemakai perpustakaan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menempelkan pengumuman mengenai peraturan dan tata tertib tersebut pada papan pengumuman, membagikan lembar pengumuman kepada setiap pemakai yang mendaftar sebagai anggota perpustakaan baru.

Di bagian pelayanan, pengumuman ini dapat ditempel permanen di papan pengumuman dekat pintu masuk ruang pelayanan agar dapat segera diketahui oleh setiap pemakai yang memasuki ruang perpustakaan. Khusus untuk peraturan mengenai pemanfaatan fasilitas atau koleksi khusus maka pengumuman sebaiknya diletakkan dekat pintu masuk ruang layanan tersebut, misalnya peraturan dan atau prosedur layanan koleksi Audio Visual harus diletakkan di dekat pintu masuk Ruang Baca Audio Visual.

Adapun larangan-larangan yang dapat diterapkan antara lain:
1. Merokok, makan dan minum di ruang perpustakaan;
2. Membuat gaduh, berbicara keras, bersenda gurau sehingga mengganggu ketenangan pemakai perpustakaan lainnya.
3. Merusak dan atau mencorat-coret bahan pustaka dan fasilitas perpustakaan.
4. Meletakkan buku sembarangan langsung ke jajaran koleksi.
5. Membawa bahan pustaka ke luar perpustakaan tanpa melalui proses peminjaman.
6. membuang sampah sembarangan.
7. terlambat mengembalikan bahan pustaka yang dipinjam.

Pemakai perpustakaan yang melanggar aturan dan larangan tersebut harus diberi sanksi atau hukuman yang jelas yang bersifat mendidik, misalnya:
- anggota perpustakaan yang terlambat mengembalikan pinjaman buku dapat dikenakan denda per hari Rp. 500,-
- pemakai yang merusak bahan pustaka atau fasilitas perpustakaan harus dapat memperbaikinya atau mengganti dengan yang baru.
- Anggota perpustakaan yang menghilangkan bahan pustaka yang dipinjamnya harus mengganti bahan pustaka tersebut dengan judul yang sama atau hampir sama
- Pemakai perpustakaan yang kedapatan membawa bahan pustaka ke luar perpustakaan tanpa melalui proses administratif dapat dicabut haknya sebagai anggota atau masuk dalam daftar hitam (black list) sehingga tidak dapat menggunakan fasilitas perpustakaan lagi di kemudian hari.

INISIASI 2

PELAYANAN BAHAN PUSTAKA

Pengertian dan Tujuan Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi disediakan untuk mengantisipasi pemakai yang menginginkan untuk membaca bahan pustaka yang diminati di rumah karena tidak semua pemakai perpustakaan suka atau memiliki waktu untuk membaca di perpustakaan. Selain untuk memfasilitasi pemakai yang membutuhkan bahan pustaka untuk dibaca di rumah, layanan ini juga ditujukan untuk meningkatkan keterpakaian bahan pustaka secara optimal.

Tujuan layanan kegiatan sirkulasi adalah:

a.Agar pemakai dapat memanfaatkan koleksi seoptimal mungkin.

b.Diketahuinya anggota yang meminjam koleksi tertentu dan waktu pengembaliannya. Hal ini memudahkan penelusuran bahan pustaka tersebut bila dibutuhkan oleh pemakai lainnya.

c.Terjaganya keamanan bahan pustaka. Meski sedang dipinjam, tetapi dapat diketahui siapa yang meminjam dan kapan batas waktu pengembalian.

d.Diketahuinya tingkat keterpakaian koleksi yang dimiliki perpustakaan.

Untuk melancarkan kegiatan pada bagian sirkulasi, perlu dibuatkan buku petunjuk sebagai pedoman bagi petugas bagian sirkulasi dan anggota perpustakaan yang hendak meminjam bahan pustaka. Buku petunjuk tersebut hendaknya memuat keterangan-keterangan sbb:

1. Peraturan penggunaan bahan pustaka

2. Jenis-jenis bahan pustaka yang boleh dipinjam.

3. Keterangan mengenai tanda/ kode koleksi.

4. Jangka waktu peminjaman, besaran denda bila terlambat dalam mengembalikan pengembalian dan sanksi.

5. Prosedur peminjaman.

Terdapat berbagai macam sistem sirkulasi yang dapat diterapkan di perpustakaan besar maupun kecil. Banyaknya sistem tersebut menunjukan adanya dinamika dan perkembangan sistem sirkulasi itu sendiri. Dari waktu ke waktu sistem sirkulasi diperbaiki untuk menjawab layanan perpustakaan yang lebih efisien dengan tetap memperhatikan aspek tertib administrasi layanan. Adapun beberapa sistem sirkulasi tersebut antara lain sebagai berikut:

1.Sistem buku/ kartu besar

2.Sistem sulih

3.Sistem formulir tak berkarbon/NCR (No Required Carbon)

4.Sistem BIC (Book Issue card)

5.Sistem ’token charging’

6.Sistem Browne

7.Sistem Islington (variasi Browne)

8.Sistem Newark

9.Sistem kartu tebuk

10.Sistem Terkomputerisasi

INISIASI 3

PELAYANAN BAHAN PUSTAKA

LAYANAN REFERENS

Untuk lebih memantapkan pemahaman Anda atas materi pembelajaran ini maka bacalah rangkuman berikut ini:
1. Layanan referens adalah layanan yang berkaitan dengan bantuan pustakawan secara pro aktif kepada pemakai dalam mencari informasi yang dibutuhkan baik secara langsung maupun tidak langsung.
2. Layanan referens lebih dititikberatkan pada pelayanan individu agar para pemakai perpustakaan mampu mendayagunakan sumber-sumber informasi referens secara mandiri. Tujuan kemandirian ini adalah untuk memperlancar tugas-tugas kepustakawanan, sehingga akan menghemat tenaga dan waktu bagi pustakawan.
2. Beberapa alasan perpustakaan menyelenggarakan layanan referens, yaitu
a. penyediaan fasilitas belajar
b. penyediaan sumber-sumber bacaan untuk belajar
c. penyediaan bantuan staf perpustakaan
d. penyediaan layanan informasi umum.
3. Fungsi layanan referens adalah:
a. Membantu pustakawan dalam mengorganisasikan dan memanfaatkan koleksi referens secara efektif;
b. Meningkatkan peran pustakawan referens sebagai subjek spesialis pada bidang disiplin ilmu tertentu;
c. Meningkatkan kualitas layanan yang dapat berpengaruh pada image perpustakaan dan kualitas pustakawan referens;
d. Memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada para pemakai informasi dalam melakukan penelusuran informasi
4. Tujuan pelayanan referens adalah:
a. Membimbing pemakai agar mempunyai kemandirian dalam memanfaatkan koleksi yang dimiliki suatu perpustakaan
b. Membantu menyeleksi dan memilihkan sumber rujukan yang tepat dalam menjawab pertanyaan pada subjek/bidang tertentu
c. Memberi pengarahan kepada pemakai perpustakaan guna memperluas wawasan pemakai mengenai suatu topik/subjek. Hal ini dikarenakan penjelasan maupun suatu masalah yang dibahas dalam suatu sumber diuraikan dalam gaya yang berbeda.
d. Tercapainya efisiensi tenaga, biaya dan waktu dalam penyelenggaraan layanan perpustakaan yang efektif.
5. Layanan referens dapat dikelompokkan dalam 2 (dua) kategori menurut fungsinya, yaitu:
a. Layanan referens atau informasi (fungsi informasi).
Instruksi formal dan informal mengenai penggunaan perpustakaan dan sumber-sumbernya (fungsi instruksi).


Sumber Informasi Referens


1. Ciri-ciri koleksi referens adalah sebagai berikut:
a. Koleksi referens ditujukan untuk keperluan konsultasi.
Koleksi referens tidak dimaksudkan untuk dibaca seperti buku fiksi atau buku teks karena tidak berkesinmabungan.
b. Koleksi referens seringkali terdiri dari entri yang terpotong-potong, dan tidak sama panjang.
c. Koleksi referens biasanya tidak dipinjamkan karena sering digunakan sebagai bahan konsultasi.

Bentuk-bentuk sumber informasi atau koleksi referens yaitu:
a. Berisi informasi yang dibutuhkan atau jawaban langsung (direct source).
b. Berisi informasi yang mengarahkan pembaca ke sumber lain yang ditunjukkan apabila ingin mendapatkan informasi yang lebih lengkap tentang suatu masalah (indirect source).

. Cara penyajian informasi atau susunan dari koleksi referens, yaitu terdiri dari:
a. Susunan Alfabetis atau berdasarkan urutan abjad;
b. Susunan sistematis atau berdasarkan urutan logis;
c. Susunan kronologis atau berdasarkan urutan waktu/kronologis.
5. Jenis-jenis pertanyaan referens menurut Katz (1982) dapat dibagi ke dalam 4 (empat) tipe, yaitu:
a. Pertanyaan langsung
b. Ready Reference
c. Subjek khusus – penelusuran khusus

Tugas:

1. Sirkulasi sering juga disebut bagian peminjaman bahan pustaka. Jelaskan

2. Kegiatan sirkulasi juga mencakup layanan referens. Jelaskan

3. Kegiatan sirkulasi adalah kegiatan yang berhubungan dengan pemanfaatan koleks perpustakaan oleh pemakai perpustakaan. Jelaskan

Followers

 

My Blog List

Welcome

cuybeck Copyright 2008 Shoppaholic Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez